Tuesday, May 23, 2017

Indonesia Masih Impor 70 Per Sen Bahan Baku Tekstil, Mayoritas Dari China

Indonesia Masih Impor 70% Bahan Baku Tekstil, Mayoritas dari China

Pengusaha sudah lama mengeluhkan masuknya tekstil dan produk tekstil (TPT) impor. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, mengatakan saat ini lebih dari 70% bahan baku tekstil yang digunakan untuk industri domestik berasal dari impor, terbesar dari China.

"Saya enggak tahu persentasennya mana yang jelas itu legal atau enggak legal. Tapi yang pasti (bahan baku) tekstil dalam negeri kita dikuasai produk asing di atas 70%," kata Ade saat Diskusi 'Industri Tekstil Primadona yang Terabaikan' di Hotel Ibis, Sawah Besar, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Pengusaha mengapresiasi pemerintah yang mulai gencar memerangi impor tekstil ilegal. Menurutnya, banyak dari tekstil selundupan tersebut merupakan kain dari kelebihan produksi di negara asal, sehingga harganya jauh lebih murah ketimbang kain untuk bahan baku di dalam negeri.

"Saya pikir pemerintah dalam hal ini kepabeanan sudah melakukan jobnya. Bagaimana jaga pasar dalam negeri agar tetap kondusif untuk produsen dalam negeri," ujar Ade.


"Kewaspadaan kawan-kawan di Bea Cukai harus diapresiasi dan ditingkatkan. Supaya jangan ada yang lolos-lolos lagi, jadi supaya pasar dalam negeri untuk produsen dalam negeri saja," tambahnya.

Dari data Kementerian Perindustrian, impor bahan baku tekstil pada tahun 2015 tercatat sebesar US$ 6,7 miliar, meningkat dari tahun 2015 sebesar US$ 6,51 miliar. Sementara impor periode Januari-Februari 2017 yakni sebesar US$ 1,38 miliar, lebih rendah dari impor di periode yang sama tahun lalu yakni US$ 1,07 miliar.

baca juga:


Impor bahan baku tekstil tersebut antara lain sutra, serat tekstil, serat stapel, benang filamen, benang tenunan, benang rajutan, sulaman atau bordir, dan kain lainnya.

Sementara untuk impor produk pakaian jadi tahun 2016 tercatat sebesar US$ 436,33 juta, atau naik 4,39% dibandingkan tahun 2015 yakni US$ 421,61 juta. Untuk impor pakaian jadi di periode Januari-Februari 2017 sebesar US$ 77,53 juta atau naik 2,39% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar US$ 75,72 juta.

-------------------------

perusahaan jasa undername bahan baku tekstil di indonesia - quantum indonesia

Monday, May 22, 2017

Pusat Logistik Berikat Di Bandara Soekarno Hatta Akan Dibangun Juni 2017

Pusat Logistik Berikat Di Bandara Soekarno Hatta Akan Dibangun Juni 2017

PT Angkasa Pura Cargo menargetkan groundbreaking Pusat Logistik Berikat (PLB) di Bandara Soekarno Hatta pada awal Juni 2017. PLB tersebut ditujukan sebagai pusat logistik sparepart atau komponen pesawat.

PLB ini akan dibangun di atas lahan seluas 1 hektare (ha) yang merupakan bagian dari lahan 5 ha yang akan dikembangkan Angkasa Pura Cargo sebagai kawasan logistik. Sementara 5.000 m2 bagian dari lahan tersebut akan dibangun menjadi kawasan distribution Center dan selebihnya dibangun menjadi pergudangan terintegrasi (integrated warehouse) untuk komunitas e-commerce.

Denny Fikiri, Direktur Utama AP Cargo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan desain dari PLB tersebut dan sedang mengurus perizinan ke Bea Cukai. "Peletakan batu pertama akan dilakukan bulan depan di awal Juni dan kami targetkan beroperasi pada kuartal II 2018," kata Denny pada KONTAN, Kamis (18/5).

Menurut Denny, dari 5 ha lahan tadi, hanya 3 ha yang akan dibangun menjadi kawasan pergudangan baik untuk PLB, integrated warehouse maupun distribution center. Sisanya akan menjadi kawasan terbuka.

Denny tidak merinci nilai investasi untuk membangun PLB tersebut. Namun, total investasi pengembangan kawasan 5 ha tadi diperkirakan mencapai Rp 200 miliar. Pengembangan tahap pertama, Angkasa Pura Cargo akan menggelontorkan investasi sekitar Rp 30 miliar pada tahun ini.


Denny berharap dengan rampungnya pembangunan PLB tersebut maka komponen-komponen pesawat yang selama ini disimpan di Singapura bisa masuk ke Soekarno-Hatta.

Sembari menunggu gudang PLB itu selesai dibangun, Angkasa Pura Cargo akan menggunakan gudang sementara dulu di Bandara Sukarno Hatta seluas 2.000 meter persegi. Gudang temporary inilah akan dijadikan untuk pengurusan perizinan ke Bea Cukai saat ini. "Nanti kalau PLB sudah ready gudangnya tinggal submit dokumen saja ke Bea Cukai," papar Denny.

baca juga:


Di samping mempersiapkan pembangunan PLB, Angkasa Pura Cargo juga tengah mempersiapkan diri untuk membangun Cargo Village di Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini, perusahaan tengah melakukan koordinasi dengan semua stakeholder bandara untuk pembangunan proyek tersebut.

Denny mengaku, saat ini, desain cargo village tersebut sudah rampung dan baru membuka proses tender untuk operator kawasan kargo tersebut. Tahun ini, Angkasa Pura Cargo masih akan fokus untuk mencari operator, sedangkan pembangunan infrastruktur baru akan dimulai tahun 2018 dan ditargetkam selesai tahun 2019 atau 2020.

---------------------

international air freight forwarding in jakarta indonesia - quantum indonesia

Sunday, May 21, 2017

Lebaran 2017, Jumlah pemudik Yang Menggunakan Moda Transportasi Laut Akan Naik Sekitar 3 Per Sen

umlah pemudik yang menggunakan moda transportasi laut akan mengalami kenaikan sekitar 3%

Kementerian Perhubungan pada masa angkutan laut Lebaran 2017 memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi laut akan mengalami kenaikan sekitar 3% menjadi 1.724.748 penumpang dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 1.674.513.

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub A. Tonny Budiono mengatakan bahwa pelaksanaan angkutan laut untuk lebaran tahun ini akan dimulai H-15 hingga H+15 libur Idul Fitri, dengan pemantauan di 52 pelabuhan.

"Jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mengalami peningkatan 3% dibandingkan tahun lalu," ujarnya, disela Uji Petik Kelaiklautan Kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (15/5/2017).

Menurutnya peningkatan jumlah penumpang tersebut lebih karena proyeksi meningkatnya jumlah penduduk di Tanah Air, serta seiring semakin meningkatnya kualitas pelayanan di sejumlah terminal penumpang di beberapa pelabuhan, sehingga kenyamanan semakin didapatkan penumpang.

"Dari 52 pelabuhan yang dipantau, ada 20 pelabuhan dengan junlah penumpang tertinggi setiap tahunnya," tutur Tonny.

Sebanyak 20 pelabuhan itu diantaranya Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Ternate, Tanjung Perak (Surabaya), Sungai Pakning, Tanjung Batu Kundur, Tanjung Uban, Tarakan, dan Makassar, Baubau, Dumai, Selat Panjang, Sorong, Parepare, Balipapan, Ambon, Tanjung Emas (Semarang), Nunukan, dan Pelabuhan Kendari.

Sementara, guna mengangkut jutaan penumpang tersebut, Pemerintah telah menyiapkan 1.278 unit kapal penumpang milik PT. Pelni dan swasta, mengalami penambahan 5 unit kapal dari tahun lalu sebanyak 1.273 kapal.

"Kami siapkan 1.278 kapal tahun ini dan untuk memastikan kelaiklautan kapal untuk angkutan laut lebaran itu, Ditjen Hubla menyelenggarakan uji petik kelaiklautan kapal penumpang," terangnya.
Uji Petik


Sementara itu, sebagai upaya meningkatkan keselamatan pengoperasian sarana moda transportasi pada angkutan Lebaran 2017, Tim Uji Petik Kantor Pusat yang dipimpin Dirjen Tonny dan Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Rudiana melakukan pemeriksaan kapal penumpang di Pelabuhan Merak Banten, Senin (15/5/2017).

Pada kesempatan itu, sebanyak dua kapal, dilakukan inspeksi, yakni kapal HM Baruna I dan KMP Sebuku milik PT. ASDP Fery Indonesia. Pengecekan dilaksanakan secara sederhana dengan mengecek alat-alat keselamatan di dalam kapal.

Tim Uji Petik mencatat ada beberapa kekurangan yang mesti segera dibenahi oleh operator seperti kesiapsiagaan awak kapal dalam keadaan darurat.

“Alat-alatnya berfungsi semua dengan baik. Cuma kalo di cek lagi perlu adanya latihan lebih lanjut” kata Tonny.

Menurutnya semestinya latihan emergency  dilakukan operator satu bulan sekali guna meningkatkan kesiapsiagaan petugas. "Apalagi kapal penumpang itu sering berlaya, jadi harus melakukan latihan secara rutin," tegasnya.

Namun demikian secara umum Dirjen Hubla menyatakan bahwa semua kapal yang beroperasi di Pelabuhan Merak Banten terbilang cukup baik dan siap menghadapi angkutan laut lebaran 2017.

Dari data yang ada pada Kantor KSOP Banten, saat ini terdapat 61 kapal yang terdaftar untuk melayani angkutan lebaran 2017. Dari sejumlah kapal tersebut sebanyak 47 unit kapal siap beroperasi, 11 unit kapal sedang docking dan 3 unit kapal sedang dalam perbaikan.

Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Rudiana sebelumnya pada 10 - 12 Mei 2017 juga telah melakukan uji petik bagi kapal penumpang di Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat.

baca juga:


Pada uji petik kapal di Pelabuhan Lembar tersebut, sebanyak 20 unit kapal dari 33 unit kapal penumpang yang beroperasi di Pelabuhan Lembar telah diperiksa, sedangkan 8 unit kapal sedang docking, 2 unit kapal perawatan dan 3 unit kapal sedang dalam perjalanan.

"Dari hasil pemeriksaan kapal di Pelabuhan Lembar secara umum semua kapal yang beroperasi di Lembar juga sudah laik laut dan siap melayani angkutan laut lebaran tahun ini," ujarnya.

---------------------------
international freight forwarding in indonesia - quantum indonesia

Saturday, May 20, 2017

AP I Telah Menyiapkan Dana Rp 1 Triliun Untuk Pengembangan Lima Bandara Baru Pada 2017

AP I Telah Menyiapkan Dana Rp 1 Triliun Untuk Pengembangan Lima Bandara Baru Pada 2017

Operator 13 bandara di Indonesia timur, PT Angkasa Pura I, akan menyiapkan dana Rp1 triliun untuk pengembangan lima bandara baru pada 2017.

Kelima bandara itu yakni Sentani Jayapura, Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, Juwata Tarakan, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, dan Bandara Luwuk Banggai Sulawesi Tengah.

Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Danang Baskoro mengatakan AP I sudah mengirimkan surat kesiapan kepada Kementerian Perhubungan, selaku regulator pada pekan lalu terkait pengambilalihan bandara.

“Investasinya tidak terbatas, akan disesuaikan dengan kebutuhan. Yang pasti, dikelola oleh AP I itu agar bandara menjadi lebih baik. Artinya kalau kapasitas kurang, kita tambah, kalau runway kurang panjang, kita perpanjang,” katanya di Jakarta, Senin (15/5/2017).

Danang menambahkan saat ini perseroan masih mengurus proses pengambilalihan kelima bandara itu. Menurutnya, AP I akan mengikuti proses lelang, khususnya pada bandara yang telah berstatus sebagai badan layanan umum (BLU).

Namun, dia optimistis kelima bandara tersebut bisa dikelola AP I pada tahun ini. Apalagi, pemerintah tengah mempercepat peningkatan konektivitas, melalui pengembangan bandara, khususnya di pelosok daerah.

“Budget negara kan terbatas. Sentani misalnya, kalau bandara masih dikelola pemerintah, pengembangannya bisa tidak signifikan. Nah, kalau dikelola oleh badan usaha, bisa cepat dikembangkan, dan sesuai dengan kebutuhan,” tuturnya.

Danang menambahkan AP I juga membentuk tim khusus untuk mengambil alih pengelolaan kelima bandara tersebut. Dia berharap keberadaan tim khusus tersebut dapat mempercepat proses pengambilalihan bandara.

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan berencana melimpahkan kewajiban pengelolaan 12 bandara kepada PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi anggaran pemerintah.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan infrastruktur transportasi udara hingga ke wilayah terluar Indonesia guna meningkatkan konektivitas.


“Kami sudah banyak melakukan penghematan. Kali ini, kami akan privatisasi kegiatan usaha kami, terutama laut dan udara agar mendapatkan efisiensi, baik dari biaya operasi, SDM dan lain sebagainya,” ujarnya.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu menjelaskan sudah banyak daerah di luar Jawa yang cukup maju, terlihat dari menggeliatnya investasi dan perekonomian daerah.

Dia menuturkan pemerintah mendorong pihak swasta untuk berkontribusi dalam kegiatan pengusahaan, terutama di sektor perhubungan. Alhasil, Kemenhub akan lebih fokus berperan sebagai regulator dan fasilitator.

“Sepanjang regulasi itu tidak berbenturan dengan safety. Kami ingin menciptakan iklim usaha yang kondusif, dan soft landing bagi para pelaku usaha. Hal ini juga sesuai dengan amanat presiden,” katanya.

baca juga:


Untuk diketahui, Angkasa Pura I akan menyiapkan anggaran Rp 54 triliun hingga 2018-2019 guna mempercepat proyek pembangunan dan pengembangan sembilan bandara di Indonesia tengah dan timur.

Kesembilan bandara itu yakni Ahmad Yani Semarang, Syamsudin Noor Banjarmasin, Ngurah Rai Denpasar, Sultan Hasanuddin Makassar, Juanda Surabaya, Kulon Progo Yogyakarta, Adi Sumarmo Solo, Sam Ratulangi Manado, dan Lombok.

Pendanaan kesembilan bandara itu akan didukung dari internal perseroan, pinjaman bank, obligasi, dan lainnya.

----------------------------

international freight forwarding in surabaya indonesia - quantum indonesia

Friday, May 19, 2017

ALFI Harapkan Investasi Logistik Meningkat

ALFI Harapkan Investasi Logistik Meningkat

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengharapkan pemerintah bisa mengoptimalisasi investasi yang masuk guna mendorong sistem logistik di Indonesia.

Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum DPP ALFI, mengatakan sektor logistik berkomitmen untuk melakukan investasi di dalam negeri. Oleh sebab itu, dia mengimbau pelaku usaha logistik membuka komunikasi dengan pelaku usaha internasional.

“Selain berkomunikasi dengan cara meyakinkan pemain global yang ada di Indonesia untuk mengembangkan, kita juga perlu mengundang investor baru untuk masuk melalui perusahaan logistik maupun melalui lembaga keuangan dan berinvestasi di perusahaan nasional,” jelas Yukki kepada Bisnis pada Jumat (12/5/2017).

Menurutnya, dengan angka pertumbuhan ekonomi kuartal I yang mencapai 5,01% DPP ALFI berkomitmen mendukung pemerintah dengan kebijakan yang sudah berjalan dengan tepat.

Selain itu, dia menegaskan di era persaingan dan kompetisi dengan mengurangi biaya logistik, akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dengan penurunan 5% biaya logistik. hal itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebesar kurang lebih 0,6 sampai 0,8.


Menurutnya, kenaikan ini tidak terlepas juga dari peningkatan yang terjadi pada negara Asean +3 yang terdiri dari China, Jepang, dan Korea Selatan sekalipun berada ditengah ketidakpastian ekonomi global dan sebagai penggerak utamanya adalah Cina dan Jepang.

"Termasuk tiga negara di atas untuk dapat melakukan investasi di Indonesia karena pertumbuhan ekonomi di negara Asean pun cukup baik bahkan ada yang diatas Indonesia," ucap Yukki.

baca juga:


Beberapa negara Asean yang pertumbuhan ekonomi tahun membaik antara lain Myanmar, Filipina dan Vietnam yang mencapai 6%. Hal ini menandakan bahwa Indonesia memasuki persaingan ekonomi yang sangat ketat.

Oleh karena itu, Indonesia harus fokus dengan cara mendorong deregulasi, misalnya menghilangkan tarif-tarif yang tinggi dan regulasi lain yang membebani pelaku usaha.

-------------------

perusahaan logistik di jakarta indonesia - quantum indonesia

Thursday, May 18, 2017

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi: Indonesia Mampu Menjadi Negara Yang Mandiri Di Bidang Maritim

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi: Indonesia Mampu Menjadi Negara Yang Mandiri Di Bidang Maritim

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan  dengan sejumlah pencapaian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam waktu belum lama ini, menunjukkan langkah awal  Indonesia mampu menjadi negara mandiri dalam bidang kemaritiman.

Sejumlah pencapaian yang mendapatkan apresiasi Menhub tersebut antara lain seperti program Tol Laut dan Rumah Kita, Pemanduan di Selat Malaka, Direct Call Kapal CGM CMA rute Tanjung Priok – Los Angeles, Statutory Class oleh PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan juga Pembukaan Rute Pelayaran Davao Filipina ke Bitung.

“Hal tersebut menunjukkan  Indonesia mampu menjadi negara yang mandiri di bidang maritim, sehingga ke depan pemerintah optimis akan mampu mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai bangsa maritim yang besar dan sejalan dengan Program Nawacita Nasional yakni mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” ujar Menteri Budi Karya Sumadi, disela Raker Ditjen Perhubungan Laut 2017, Rabu (3/5/2017).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan  komitmen Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dalam mewujudkan visi mengembalikan kejayaan maritim Indonesia harus dicapai dengan melakukan pembangunan sektor maritim.

Termasuk, kata dia, dengan melakukan kerjasama dengan seluruh stakeholder maritim yang menghasilkan kemandirian dan tidak bergantung pada pihak lain sehingga pada akhirnya menjadi langkah maju untuk mendominasi di dunia maritim.

Namun demikian, dengan terbatasnya APBN yang dimiliki pemerintah dibutuhkan peran serta swasta dan BUMN dalam pelaksanaan pembangunan sektor transportasi laut tersebut.

"Dengan memberikan peran yang lebih besar kepada swasta dan BUMN, sehingga kita dapat melakukan penguatan atas fungsi Kementerian Perhubungan sebagai regulator,” papar Menhub di sela penyelengaraan Rapat Kerja Direktorat Perhubungan Laut 2017 yang berlangsung 3 – 5 Mei 2017 di Jakarta.


Untuk itulah, kata Menhub, dibutuhkan dukungan dari seluruh instansi dan stakeholder terkait, baik swasta maupun BUMN untuk berpartisipasi aktif memberikan terobosan terobosan, sehingga berhasil merebut kembali kejayaan maritim melalui pencapaian-pencapaian tersebut.

Rakor yang dihadiri sebanyak 336 Pejabat yang terdiri dari Pejabat Eselon I sampai dengan Eselon III di Kantor Pusat Ditjen Hubla dan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Ditjen Hubla itu mengambil tema “Peningkatan Keselamatan Dan Keamanan Pelayaran Serta Pelayanan Sub Sektor Transportasi Laut dan Percepatan Pembangunan Transportasi Melalui Kerja Sama dan Peran Serta Swasta Dan BUMN.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono menjelaskan raker tersebut merupakan momentum yang sangat strategis untuk bersama-sama bersinergi mencari solusi bagi pembangunan sub sektor transportasi laut.

Kegiatan Raker akan disii dengan kegiatan pengarahan umum, pembekalan-pembekalan dari narasumber yang terdiri dari Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) serta Akademisi Institut Teknologi Surabaya (Raja Oloan Saut Gurning, ST, MSc, Phd).

baca juga:


Pengarahan juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Sesditjen Hubla, dan Para Direktur.

Selain materi tersebut di atas, pembahasan materi Raker akan dibahas melalui Sidang Komisi dan Sidang Plen, dimana rumusan Hasil Sidang Pleno dimaksud akan disampaikan sebelum acara dan Penutupan Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017.

---------------------------
perusahaan jasa freight forwarding dan shipping di indonesia - quantum indonesia

Wednesday, May 17, 2017

Rencana Pembangunan Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Mulai Disiapkan Target 90 Juta Penumpang Per Tahun

Rencana Pembangunan Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Mulai Disiapkan Target 90 Juta Penumpang Per Tahun

Operator 13 bandara di Indonesia barat, PT Angkasa Pura II, mulai menyiapkan rencana pembangunan Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng guna mengejar target kapasitas terminal mencapai 90 juta penumpang per tahun.

Kepala Project Management Unit Bandara Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura (AP) II Agung Sedayu mengatakan perseroan saat ini tengah melakukan proses perencanaan detail bangunan (detail engineering design/DED) Terminal IV.

“Kami lagi proses DED. Sekarang, waktunya sedang kami coba sinkronkan, jadi belum bisa dipastikan, namun yang pasti segera dibangun. Terminal ini kelanjutan dari Terminal 3 yang sekarang,” katanya Kamis (11/05).

Agung menjelaskan AP II tidak ingin lagi ketinggalan seperti pada tahun-tahun sebelumnya, di mana pertumbuhan penumpang pesawat yang menggunakan Bandara Soekarno-Hatta tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas yang memadai.

Rencananya, kapasitas Terminal 4 akan mencapai 25 juta penumpang per tahun. Seiring dengan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2, total kapasitas Bandara Soekarno-Hatta bakal mencapai 90 juta penumpang per tahun.


“Kami tidak mau telat lagi seperti yang lalu-lalu. Kami sudah kapasitasnya 60 juta, sementara kapasitas terpasang baru 22 juta. Kami akan antisipasi itu agar tidak terjadi lagi lag capacity. Yang kami bangun hanya memenuhi apa yang sudah ada,” tuturnya.

Untuk diketahui, Bandara Soekarno-Hatta telah melayani 58,12 juta penumpang sepanjang 2016, tumbuh 7% dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya 54,29 juta penumpang.

Sementara itu, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengapresiasi upaya AP II yang terus mempercepat pembangunan infrastruktur bandara.

“Kuncinya memang harus membangun lebih banyak supaya tidak stuck. Kalau pertumbuhan penumpang misalnya 10%, kapasitas bandara harus ditingkatkan lebih banyak, misalnya 15%,” ujarnya.

baca juga:


Bayu menilai percepatan pengembangan infrastruktur memang harus ditempuh pemerintah mengingat kondisi infrastruktur saat ini, khususnya pada transportasi udara yang masih tertinggal dibandingkan dengan laju permintaan.

Sekadar informasi, AP II menargetkan terminal baru di lima bandara yang dikelola perseroan dapat beroperasi pada 2017 guna mendukung pengembangan pariwisata nasional dan ekspansi bisnis perseroan.

Kelima bandara tersebut yakni Husein Sastranegara Bandung, Depati Amir Pangkalpinang, Silangit Tapanuli Utara, Supadio Pontianak, dan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

-------------------------------

international air freight forwarding in jakarta indonesia - quantum indonesia